UOB Indonesia Komitmen Hentikan Kredit Batu Bara pada 2039

Nadya Zahira
12 Oktober 2023, 10:13
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (27/7/2023). Kementerian Keuangan mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara atau minerba meningkat sebesar 94,7
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (27/7/2023). Kementerian Keuangan mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara atau minerba meningkat sebesar 94,7 persen dari Rp40,2 triliun pada semester I 2022 meningkat menjadi Rp78,3 triliun pada semester I 2023 yang disebabkan oleh penyesuaian tarif iuran produksi atau royalti batu bara.

 PT Bank UOB Indonesia berkomitmen untuk mengurangi kredit batu baranya yang ditargetkan hanya sampai 2039. Wholesale Banking Director UOB Indonesia, Harapman Kasan mengatakan porsi kredit tambang batu bara paling banyak berasal dari Indonesia. 

Sementara negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Singapura dan Malaysia tidak memiliki kredit tambang batu bara. 

“Kita harus jalankan apa yang kita lakukan ini di kredit tambang batu bara ini sampai 2039. Jadi masih ada kira-kira 16 tahun untuk exit dari batu bara ini,” ujar Harapman saat Interview Session Gateway to ASEAN Confrence di Jakarta, Rabu (11/10).

Namun demikian, dia mengatakan, penyaluran kredit tambang batu bara tidak bisa dihentikan begitu saja. Apalagi bertransisi ke energi baru terbarukan (EBT) membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan batu bara yang lebih terjangkau. 

Oleh karena itu, dalam waktu 16 tahun ke depan, PT Bank UOB Indonesia akan merencanakan diversifikasi energi tambang bagi nasabahnya yang bermain di bidang batu bara. Namun, rencana tersebut dilakukan secara perlahan. 

“Jadi apa yang kita lakukan ke nasabah-nasabah, kita akan continue, kita enggak akan langsug exit. Gampangnya kita perlu pikirkan terlebih dahulu,” kata dia

Harapman mencontohkan salah satu nasabahnya yang merupakan perusahaan terbuka, yaitu PT Indika Energy Tbk, sudah menyatakan akan mengurangi portofolio batu baranya hingga di bawah 50%.  Dia mendorong agar nasabahnya beralih ke sektor ramah lingkungan seperti kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...